Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Islam dan Kimia

Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). Al-Baqarah (2) : 269

Nyamuk dan Ibu

Nyamuk dan Ibu Kalau melihat nyamuk yang berterbangan dan hinggap di kulit, jadi ingat Mama di rumah.. (Loh kok? apa hubungannya?) :)

Doa Sahabat

Sesungguhnya do’a seseorang kepada saudaranya karena Allah adalah do’a yang mustajab" (H.R. Bukhari)

Jumat, 20 Juli 2012

Ber-Socmed Menuai Pahala





Media sosial atau yang terkenal dengan sebutan Socmed, sangat digandrungi oleh masyarakat sekarang ini. Usia penggunanya sangat beragam, ada yang dari anak kecil, remaja, hingga orang tua pun keranjingan dibuatnya.

Adakah yang salah?
Tentu tidak, jika kita menggunakannya tidak berlebihan dan untuk kebaikan justru dapat menuai pahala. Karena kalimat yang kita publish di Socmed itu seperti ucapan yang hadirnya dari lisan kita, sehingga harus dijaga dan tentunya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Dari Abu Hurairoh rodhiallohu ‘anhu, sesungguhnya Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Jauhkanlah ghibah, umpatan, prasangka buruk, dan hal negatif lainnya dalam beraktivitas di Socmed. Karena tanpa sadar hal itu akan memberatkan timbangan sebelah kiri kita di hari penghisaban nanti.



"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." QS. Al-Hujuraat (49): 12

Jadikanlah teknologi sebagai media yang dapat mengantarkan kita menuju ridha-Nya. Apalagi di bulan yang penuh berkah ini, tentu hal positif apa pun yang diniatkan karena Allah, akan berlipat ganda pahalanya.

*Gambar diambil dari sini

Kamis, 19 Juli 2012

Aturan Kehidupan







Kata...siapa yang tidak mengenal kata? Susunan huruf yang dapat membentuk kalimat. Begitu indahnya kalimat, karena ada kata-kata yang tersusun dengan baik dan bermakna di dalamnya...

Jika dalam suatu kata hanya ada huruf vokal saja, apa yang terjadi?
"aaeiueoaiuaaaaiueeoiu"

Jika dalam suatu kata hanya ada huruf konsonan saja, apa yang terjadi?
"kkjjlhgmmnbvtrwllpppwq"

Apakah terdapat makna yang indah di dalamnya?
Tentu tidak...

Begitu pun yang terjadi pada kita manusia. Kita berbeda dan memiliki karakter yang unik. Karena saling mengisi untuk menghasilkan kehidupan yang dinamis dan indah.

Maka hargailah perbedaan, tetapi jangan lupa, bahwa kata tersusun atas huruf dengan aturan tertentu. Manusia pun memerlukan aturan yang dapat menyusun kehidupan ini agar selaras. Tentu aturan itu datangnya dari yang menciptakan, yang mendesain, dan memberikan nafas kehidupan, yaitu Allah swt.


*Gambar diambil dari sini

Masa Depan





Andai seorang pemain bola tahu bagaimana kedudukan akhir suatu pertandingan, mungkin tidak akan terjadi gol-gol indah yang diperagakannya...

Andai seorang pemain catur tahu bagaimana hasil akhir dari permainannya, mungkin tidak akan ada strategi-strategi menarik untuk mengalahkan lawannya...

Andai pembuat lagu tahu bagaimana musik yang akan dia buat, mungkin tidak akan ada penyendirian, perenungan dan pencarian inspirasi yang dilakukannya untuk membuat lagu...

Andai seorang pelari tahu siapa yang akan sampai pertama di garis finish, mungkin dia tidak akan mengerahkan sekuat tenaganya untuk berusaha menjadi yang terdepan...

Maka, seandainya manusia tahu bagaimana masa depannya, mungkin dia tidak akan berusaha, berdoa, dan berpasrah diri kepada Allah agar mendapatkan hasil yang terbaik...

Para pemain bola, pemain catur, pembuat lagu, pelari, memiliki panduan khusus yang menuntun mereka pada tujuan yang ingin dicapai. Maka Allah pun telah memberikan panduan-Nya kepada manusia, agar memiliki "hasil baik" di akhir nanti, yaitu Al Quran dan Al Hadits..

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."  [Surat Luqman (31) : 34]


*Gambar diambil dari sini

Selasa, 17 Juli 2012

Seminar & Launching Buku Pola Berpikir Sains





Pagi ini di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tepatnya di Fakulttas Sains dan Teknologi diadakan Seminar & Launching Buku Pola Berpikir Sains : Membangkitkan Kembali Tradisi Keilmuan Islam. Buku ini ditulis oleh Dr. U. Maman, Kh, M.Si, yang juga merupakan dosen di fakultas ini dan direktur Pusbangsitek UIN Jakarta.

Animo peserta cukup besar. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang terdaftar mencapai 183 orang, sedangkan kapasitas ruangan hanya mampu menampung 150 orang. Latar belakang peserta pun beragam, ada mahasiswa, akademisi, praktisi, penulis, hingga guru. Subhanallah...ini merupakan bukti bahwa begitu ingin tahunya peserta mengenai bagaimana pola berpikir sains dalam pandangan Islam.

Saat ini anggapan kebanyak orang jika mendengar kata Sains dan Agama, seperti dua hal yang bersebrangan, bahkan tidak memiliki hubungan sama sekali. Padahal di masa keemasan Islam, justru sains sangat menyokong peradaban Islam pada masa itu.

Acara ini dimulai dengan pembacaan ayat Al Quran dan dilanjut dengan sambutan oleh Dr. U. Maman, Kh, M.Si sebagai penulis. Beliau menyebutkan bahwa buku ini merupakan hasil diskusi panjang dengan rekan-rekannya, dan tujuan penulisannya yaitu sebagai desain pendidikan di dalam Islam mengenai Sains. Beliau berharap, desain ini akan diteruskan oleh penulis lainnya seperti 'gayung bersambut'.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran video yang menggambarkan bagaimana pemikiran umum kita tentang abad pertengahan yang terkenal dengan sebutan Abad Kegelapan (Dark Ages). Padahal justru pada masa itu merupakan abad keemasan, yaitu zaman keemasan Islam. Banyak penemuan pada masa itu yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman modern. Tetapi zaman ini tereliminasi, dan tergambarkan saat ini sebagai Abad Kegelapan.



Seminar ini dimoderatori oleh Bapak Ahmad Jaelani. Beliau menjelaskan bahwa Islam dan Sains memerlukan penghubung, agar keduanya dapat berjalan bersamaan. 

Berikut merupakan sedikit kutipan dari penjelasan Dr. U. Maman, Kh, M.Si:

"Sains dan agama harus saling menyatu, bukan hanya saling mendekati atau mendekati pada batas tertentu"
"Berdasarkan filsafat barat, agama hanya berada di bidang etika"
"Kita diwarisi oleh filsafat barat bahwa kebenaran hanya berdasarkan fakta empiris"
"Ilmuan muslim justru menganggap fakta empiris yang dapat terindra merupakan kebenaran terendah. Fakta empiris ini digunakan sebagai bagian dari proses untuk memahami fakta-fakta ghaib"

Hubungan antara Sains dan Islam menurut Prof. Dr. Fahmi Amhar (peneliti Bakosurtanal LIPI Bogor dan dosen pascasarjana Universitas Paramadina) berdasarkan buku Dr. U. Maman, Kh, M.Si ada 5, antara lain:
1. Sains Ta'wili
Dalam hubungan ini, dalam keilmuannya, Islam sama sekali tidak menggunakan fakta empiris.

2. Islamisasi Sains
Dalam hubungan ini, dari ilmu sains yang sudah ada, kemudian dicari sisi ke-Islamannya. Contohnya yaitu seperti yang dilakukan oleh Harun Yahya. Terdapat kritik pada hubungan ini yaitu Islam tidak memiliki karya sains yang baru, hanya menulusuri berdasarkan sains yang sudah ada.

3. Saintifikasi Islam
Pada hubungan ini, nilai-nilai Islam yang sudah ada, dicari sisi sains-nya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Prof. Dadang Hawari yang merupakan psikolog. Misalnya beliau menguji apakah salat tahajud memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh dan jiwa manusia.

4. Sains Islam
Pada hubungan ini, sains yang dilakukan oleh ilmuan Islam, berdasarkan pada kebutuhan atau permasalahan secara syar'i. Misalnya untuk menjawab, air dengan karakteristik apa yang dapat digunakan wudhu. Kemudian adanya perintah di dalam Al Quran untuk meneliti. Misalnya meneliti tentang obat habattussauda atau madu. Dan kesemuanya harus sesuai dengan syar'i, sehingga memiliki batasan tertentu yang ditentukan Allah.

5. Sains Ijtihadi
Sains berdasarkan pemikiran yang didasarkan pada Islam.


*Gambar diambil dari sini
**Video diambil dari sini

Senin, 16 Juli 2012

Doa sahabat






Assalamu'alaikum | Wa'alaikumussalam |Bro! Apa kabar? | Alhamdulillah baik, tu kepala udah makin mirip sinchan aja,haha | ...

Percakapan tadi singkat, agak gak jelas, tapi sangat bermakna. Karena percakapan tadi terjadi antara mahasiswa tingkat akhir yang sudah sangat sulit untuk bertemu, bahkan untuk sekedar saling menyapa. 

Dengan pertemuan yang tidak disengaja, tanpa ada rencana, justru melahirkan kata-kata yang saling mendoakan. Berdoa supaya dilancarkan Tugas Akhir-nya, supaya bisa wisuda bersama di bulan November nanti. Aamiin.

"Sesungguhnya do’a seseorang kepada saudaranya karena Allah adalah do’a yang mustajab" (H.R. Bukhari)


*Gambar diambil dari sini

Sabtu, 14 Juli 2012

Nyamuk dan Ibu




Kalau melihat nyamuk yang berterbangan dan hinggap di kulit, jadi ingat Mama di rumah.. (Loh kok? apa hubungannya?) :)

Ya jelas ada..
Mungkin sudah banyak yang mengetahui, kalau nyamuk yang sering mengigit manusia dan  hewan untuk menghisap darah itu berjenis kelamin betina. Tapi kenapa begitu? Ternyata nyamuk betina menghisap darah memiliki tujuan khusus yang sangat penting, yaitu memberikan protein untuk pertumbuhan telurnya. Begitu besar pengorbanan sang nyamuk betina untuk calon anaknya. Sehingga nyawa pun menjadi taruhan.

Begitu pun Ibu kita. Coba bayangkan detik-detik saat kita akan lahir ke dunia ini. Betapa besar pengorbanan Ibu kita agar kita lahir dengan selamat, yaitu nyawa!

Jadi, alangkah baiknya jika kita sebagai anak, menjaga sikap dan perilaku kita kepada Ibu. Karena beliau tidak menuntut balasan dunia, hanya mengharapkan kasih sayang dari anaknya.


*Gambar diambil dari sini

Jumat, 13 Juli 2012

Islam dan Kimia




Apa yang terbersit saat mendengar kata Islam dan Kimia?
Mungkin beberapa orang berpendapat itu dua hal yang berbeda, dan tidak saling berhubungan. Tetapi coba kita baca Surat Al-Baqarah ayat 269 :

"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)."


Ayat di atas menegaskan bahwa kita sebagai seorang muslim dan manusia yang berakal, seharusnya dapat mengambil pelajaran dari Al Quran dan As Sunah. Begitu pun dengan peristiwa yang terjadi di sekitar kita, seperti proses terjadinya hujan, pendidihan besi, dan yang lainnya. Tahukah anda bahwa peristiwa kimia tersebut juga dijelaskan di dalam Al Quran?


Salah satu ayat Al Quran yang menjelaskan tentang proses terjadinya hujan, yaitu Surat Ar-Ruum ayat 48:

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira."


Dan ayat yang menjelaskan tentang pendidihan besi yaitu Surat Al-Kahfi ayat 96:


"berilah aku potongan-potongan besi." Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)." Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu.""


Maka, sudah sepantasnyalah kita sebagai umat Islam, tidak hanya membaca Al Quran, tetapi juga mencoba untuk memahaminya.


Wallahu a’lam bish shawabi.


*Gambar diambil dari sini