Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Rabu, 03 Oktober 2012

Kuyakini Nabi Muhammad



Jika seorang tukang bangunan dapat menyusun dan membangun suatu rumah dengan fondasi dan struktur yang baik, hal itu sangatlah wajar. Karena sang tukang bangunan sudah paham bagaimana prosedur pembuatan konstuksi suatu rumah, dan hal-hal apa saja yang perlu ia siapkan untuk membuatnya.

Jika seorang ahli kimia dapat mensintesis suatu senyawa kimia, yang memiliki struktur kompleks dengan sifat kimia tertentu yang bermanfaat bagi orang banyak, hal itu wajar, Karena sang ahli kimia telah mempelajari dan mengulang-ulang percobaannya, sehingga ia dapat merumuskan dengan tepat prosedur dan bahan kimia yang ia perlukan dalam mensintesis senyawa tersebut.

Lalu bagaimana dengan seseorang yang belum pernah memegang sekop dan semen untuk membangun suatu rumah. Apakah ia dapat mengkomposisikan semen, air dan pasir sehingga dapat menjadi campuran yang baik untuk bangunan? Apakah ia dapat menyusun konstruksi dari bangunan yang kokoh dan indah? Tentu tidak, jika tidak didukung dengan pengalaman dan ilmu.

Dan bagaimana pula jika seseorang yang tidak pernah mempajari struktur kimia, ikatan kimia dan gaya yang terjadi di dalam struktur kimia itu. Apakah ia dapat mengetahui bahan kimia apa saja yang dibutuhkan untuk mensintesis suatu senyawa kimia? Apakah ia tahu prosedur yang terurut untuk mensintesisnya? Tentu jawabannya pun tidak.

Maka, bagaimana seorang Nabi Muhammad saw yang tidak dapat membaca dan tidak dapat menulis. Apakah ia dapat membuat suatu kitab yang baik dan dapat memiliki makna yang bahkan ahli syair pun tidak dapat menandinginya? Pikiran kita pasti menjawab tidak mungkin. Hal ini dikarenakan seperti yang dituliskan di awal, seseorang yang dapat membuat sesuatu dengan baik, tentunya memiliki ilmu, pengalaman dan kemampuan tertentu yang mendukungnya. Sehingga dengan kenyataan seperti ini, seharusnya para ahli kitab meyakini bahwa Muhammad saw adalah Rasul yang diutus oleh Allah Swt untuk memberikan menuntun umatnya dan memberi kabar baik melalui Al Qur'an. Hal ini seperti yang tertulis dalam Al Qur'an surat Al Ankabut ayat 48.

"Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak pernah (menulis) suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya. (QS Al-Ankabut 29 : 48)"

Wallahu a'lam bi shawab.

Gambar diambil dari sini

0 komentar

Posting Komentar