Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Minggu, 14 Oktober 2012

Rasa manis yang imajiner



Ada yang tahu rasa manis?
Bagaimana sih rasa manis itu?
Bisakah kita menjelaskan secara spesifik apakah rasa manis itu?

Sangat sulit sekali menjelaskan rasa manis itu seperti apa. Kita hanya dapat merasakan sensasi yang diterima oleh indra perasa kita saat reseptor rasa manis menerima sinyal yang memberikan rasa manis. Walaupun dalam ilmu kimia organik, beberapa ahli telah menjelaskan bagaimana struktur umum molekul kimia yang dapat memberikan rasa manis, tetapi tetap saja bila kita diminta menjelaskan pada orang yang belum pernah dalam hidupnya merasakan rasa manis apa itu rasa manis, kita kebingungan. Kita sama-sama meyakini bahwa rasa manis itu ada, walaupun kita tidak dapat menjelaskan seperti apa wujudnya.

Hal sederhana seperti ini yang sedikitnya memperlihatkan keterbatasan kita sebagai manusia. Logika dan akal yang kita agung-agungkan tidak selalu dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di kehidupan kita.

Begitu pula jika kita hubungkan dengan keberadaan Allah dalam kehidupan kita. Kita merasakan Allah itu ada, yaitu dengan adanya keteraturan dalam makhluk ciptaannya. Tidak mungkin jika alam semesta beserta isinya ini tidak ada yang menciptakan. Kita meyakini Allah itu ada, walaupun akal kita tidak dapat menjangkau wujud Allah itu seperti apa.

Wallahu a'lam bi shawab.

"terinspirasi dari ceramah Qiraat Al Kutub ba'da maghrib di Masjid Fathullah UIN Jakarta"

Gambar diambil dari sini

2 komentar

witasuwanda 14 Oktober 2012 pukul 08.05

akal juga harus mendengarkan kata hati, gitu ya tur. walaupun penjelasannya abstrak insyallah jadi bisa dimengerti. :p

Fathurrahman 14 Oktober 2012 pukul 23.18

Hehe..iya ta. Kalau cuma ngandelin akal, gak bakal kesampean. Namanya juga makhluk :)

Posting Komentar